Penyebab Baterai Meledak

Banyak kejadian ponsel yang meledak saat dicharge akibat dari baterai yang rusak. Hal ini terjadi karena efek samping panas pada baterai memicu cell untuk memuai dan meledak. Pada beberapa jenis baterai, terutama Li-ion memang sangat mudah meledak karena mengandul cell yang mudah terbakar dan bertekanan tinggi. Bila baterai di ponsel anda tertulis Li-ion, maka hati-hatilah saat melakukn isi ulang.

Memang kebanyakan ponsel atau baterai meledak saat diisi ulang. Persoalannya memang bukan karena hubungan arus pendek, yang sering terjadi pada komponen yang terbakar maupun meledak. Namun lebih karena panas yang berlebihan, hal ini wajar terjadi karena proses isi ulang pada cell baterai akan melahirkan efek panas di samping energi yang akan tersimpan dalam cell baterai.

Persoalan lain juga rendahnya Kendali mutu pada saat produksi baterai. Sebenarnya alat maupun komponen elektronik memiliki pengawasan yang ketat akan komponen yang mereka produksi. Pengawasan ini sering terabaikan saat melewati pihak ketiga, memang sulit sekali mencari sebuah produk yang seluruh komponennya berasal dari satu atap. Semuanya akan berasal dari berbagai manufaktur, bahkan sekelas Samsung maupun Apple menggunakan komponen pihak ketiga pula.

Hal inilah yang membuat prosedur keamanannya sering terabaikan, biasanya akan ada beberapa yang lolos pengawasan. Baterai jenis inilah yang akan “bocor” istilah untuk baterai yang panas, biasanya diawali dengan panas sebelum memuai dan meledak. Sket pelindung cell baterainya sedikit longgar sehingga terjadi “kebocoran” panas dan akhirnya meledak.

Sket pelindung cell baterai kurang tebal

Perkembangan permintaan akan ponsel yang tipis dan modis membuat baterai dituntut lebih tipis dan juga lebih kuat. Akibatnya sket pengaman cell baterai dibuat lebih tipis dan cell baterai dibuat lebih tebal. Jadinya efek panas mulai terasa pada baterai dengan perimbangan material yang kurang tepat. Sebenarnya mudah dideteksi saat discharge akan menghasilkan panas yang berlebihan.

Bila defek ini dibiarkan, akan membuat cell baterai memuai. Begitu mudahnya dilihat secara fisik baterai yang mengelembung, ini tandanya sket pelindungnya masih cukup kuat menahan cell baterai yang memuai. Memang pada jenis baterai Lithium memiliki efisiensi penyimpanan yang tinggi, namun juga bertekanan tingi. Bila sket pelindungnya kurang tebal, maka sebuah ledakan bisa saja terjadi saat terjadi “kebocoran” panas.

Rangkaian elektronik pelindung baterai tidak berfungsi

Pada setiap baterai akan ada komponen yang memutus secara otomatis saat cell baterai terisi penuh. Biasanya memang ada rangkaian elektronik yang terpasang sebelum arus masuk ke cell penyimpanan. Fungsi dari rangkaian ini juga mengatur besarnya daya yang masuk ke cell baterai, maka kalau diamati akan ada baterai yang bisa begitu cepat diisi ulang dan cepat habis pula, namun ada juga yang cepat diisi ulang tapi tahan lama, dan inilah peran dari rangkaian elektronik tersebut.

Beberapa baterai yang rangkaian elktroniknya rusak harusnya baterai akan mati dan tidak bisa diisi ulang. Namun kenyataan Baterai terus terisi daya, sehingga bisa jadi baterainya sudah bagus kualitasnya tapi menjadi panas dan meledak. Ini lebih karena tidak berfungsinya rangkaian tadi. Memang akan sulit diketahui saat rangkaiannya tidak berfungsi. Hanya sebenarnya bisa dideteksi dengan panas yang dihasilkan di sisi belakang ponsel saat diisi ulang. Jadi bila ponsel panas saat diisi ulang, lebih baik segera ke tempat servis untuk dicek kemungkinan ada kerusakan di komponen baterainya. Ini untuk menghindarkan dari baterai agar tidak meledak akibat panas berlebihan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Tips Selullar - All Rights Reserved
-->